Jagung parut merupakan salah satu bahan alami yang sering digunakan untuk merawat luka. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan jagung parut pada luka cacar dapat meningkatkan risiko iritasi pada kulit.
Luka cacar adalah kondisi yang umum terjadi di Indonesia, terutama pada anak-anak. Ketika luka cacar terbentuk, banyak orang menganggap bahwa mengoleskan jagung parut dapat membantu proses penyembuhan luka. Namun, penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan menunjukkan bahwa jagung parut dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang sedang dalam proses penyembuhan.
Menurut penelitian tersebut, jagung parut mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Ketika zat-zat tersebut bersentuhan dengan kulit yang sedang dalam proses penyembuhan, dapat terjadi iritasi yang dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
Untuk itu, para ahli kesehatan menyarankan agar tidak menggunakan jagung parut pada luka cacar atau luka lainnya. Sebagai gantinya, disarankan untuk menggunakan bahan-bahan alami lain yang aman untuk kulit, seperti madu atau lidah buaya.
Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan luka cacar dan area sekitarnya agar tidak terjadi infeksi. Membersihkan luka dengan air hangat dan sabun serta mengoleskan salep antibiotik dapat membantu proses penyembuhan luka cacar.
Dengan demikian, penting bagi kita untuk selalu memperhatikan bahan-bahan yang digunakan dalam merawat luka cacar atau luka lainnya. Konsultasikan dengan ahli kesehatan atau dokter jika terjadi iritasi atau permasalahan lain pada luka agar dapat ditangani dengan tepat dan cepat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.