Menurut data terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, jumlah ibu yang terkena depresi pascapersalinan semakin meningkat. Depresi pascapersalinan adalah kondisi mental yang serius dan dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
Depresi pascapersalinan dapat terjadi pada ibu setelah melahirkan. Gejalanya meliputi perasaan sedih, lelah, cemas, kesulitan tidur, dan kurangnya minat dalam aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan ibu untuk merawat dirinya sendiri dan bayinya.
Faktor-faktor risiko untuk depresi pascapersalinan antara lain riwayat depresi sebelumnya, tekanan hidup, dukungan sosial yang kurang, dan perubahan hormon setelah melahirkan. Oleh karena itu, penting bagi ibu yang mengalami gejala depresi pascapersalinan untuk segera mencari bantuan medis.
Kondisi ini dapat diobati melalui terapi psikologis, obat-obatan, dan dukungan dari keluarga dan teman-teman. Penting bagi ibu untuk merawat dirinya sendiri dan mencari bantuan jika merasa kesulitan.
Depresi pascapersalinan bukanlah sesuatu yang harus diabaikan. Kesehatan mental ibu sangat penting untuk kesejahteraan dirinya dan bayinya. Dengan perhatian dan dukungan yang tepat, ibu yang mengalami depresi pascapersalinan dapat pulih dan kembali menjadi ibu yang bahagia dan sehat.